Konsep dasar: Penjumlahan dan Logika Matematika
Keterangan:
Alat peraga ini digunakan sebagai alat permainan, yaitu permainan menebak bilangan. Alat peraga ini terdiri dari empat kartu yang terbuat dari papan triplek. Masing-masing papan telah dibubuhi bilangan dari 1 - 15 secara acak (menggunakan kaidah tertentu).
Bahan:
4 buah papan triplek dan cat warna putih
Cara membuat:
- Membuat papan triplek 4 buah dengan ukuran yang sama,
- Menulis enam atau tujuh bilangan yang berbeda (menggunakan kaidah tertentu) dan satu huruf di bagian bawah tiap-tiap papan triplek tersebut.
Gambar alat peraga :
Cara menggunakan:
Adapun langkah-langkah menggunakan alat peraga ini adalah :
- Meminta kepada orang lain untuk memilih bilangan dari 1 sampai 15.
- Memperlihatkan 4 buah papan kepada orang yang akan ditebak bilangan pilihannya,
- Menanyakan pada orang tersebut apakah pada papan yang ditunjukkan terdapat bilangan yang dipilihnya,
- Menjumlahkan angka pada setiap ujung kiri atas papan yang terdapat bilangan pilihannya.
Contoh :
Mintalah kepada seseorang untuk menentukkan sebuah bilangan antara 1 - 15. Bila bilangan pilihannya hanya ada pada kartu I, II, dan IV, maka bilangan pilihannya adalah 11. Ini diperoleh dari jumlah bilangan yang terletak pada ujung kiri atas dari kartu I, II, dan IV yaitu 1 + 2 + 8 = 11.
Memenuhi permintaan pengunjung, saya sajikan di sini bagaimana cara membuatnya.
Untuk mengawalinya, tentukan berapa banyak bilangan yang akan ditampilkan. Untuk contoh di atas terdiri dari 15 bilangan. Kalau untuk permainan menebak tanggal lahir, bisa ditambah jadi 31 bilangan. Lalu buat tabel yang banyak barisnya sesuai dengan banyak bilangan. Kalau mengikuti contoh di atas berarti ada 15 baris.
Tabel terdiri dari dua kolom. Kolom pertama untuk bilangan asli yang mau ditampilkan. Kolom kedua untuk bilangan biner yang bersesuaian dengan bilangan asli pada kolom pertama.
Contohnya
1 = 1,
2 = 10,
3 = 11,
4 = 100,
5 = 101,
6 = 110,
dan seterusnya.
Untuk bilangan binernya, sajikan satu karakter dalam satu kolom. Contoh, 10 tulis dalam 2 kolom, 101 tulis dalam 3 kolom, dan seterusnya. Bila bingung dengan bilangan biner, silakan cari di google. OK, langsung saja ke tabel.
Bilangan Asli | Bilangan Biner | |||
---|---|---|---|---|
Kartu IV | Kartu III | Kartu II | Kartu I | |
1 | 0 | 0 | 0 | 1 |
2 | 0 | 0 | 1 | 0 |
3 | 0 | 0 | 1 | 1 |
4 | 0 | 1 | 0 | 0 |
5 | 0 | 1 | 0 | 1 |
6 | 0 | 1 | 1 | 0 |
7 | 0 | 1 | 1 | 1 |
8 | 1 | 0 | 0 | 0 |
9 | 1 | 0 | 0 | 1 |
10 | 1 | 0 | 1 | 0 |
11 | 1 | 0 | 1 | 1 |
12 | 1 | 1 | 0 | 0 |
13 | 1 | 1 | 0 | 1 |
14 | 1 | 1 | 1 | 0 |
15 | 1 | 1 | 1 | 1 |
Kolom pada bilangan biner disesuaikan dengan digit bilangan biner terbesar. Pada tabel di atas bilangan biner terbesarnya adalah 1111 (4 digit), sehingga kolom untuk bilangan binernya sebanyak 4 kolom.
Pada tabel di atas bilangan biner yang bersesuaian dengan bilangan aslinya diwarnai biru. Sedangkan bilangan nol yang ditulis di awal dan diwarnai hitam sebagai pelengkap agar sesuai dengan banyak digit bilangan biner terbesar (1111 | 4 digit).
Masing-masing kolom pada bilangan biner dibagi lagi dan dinamai dengan 'Kartu I', 'Kartu II', 'Kartu III', dan seterusnya dimulai dari kolom terakhir sampai kolom pertama pada kolom bilangan biner.
Nah, berikutnya fokus pada kolom bilangan biner khususnya kolom kartu. Pada kolom 'Kartu I' terdapat baris-baris 0 dan 1 yang berpadanan dengan bilangan asli pada kolom paling kiri. Bila baris pada 'Kolom I' berisi 0, maka bilangan aslinya tidak dituliskan di 'Kartu I', sedangkan bila barisnya berisi 1, bilangan asli yang berpadanan dituliskan di 'Kartu I'.
Coba perhatikan kolom 'Kartu I', baris yang berisi 1 berpadanan dengan bilangan asli 1, 3, 5, 7, 9, 11, 13, 15. Itulah bilangan-bilangan asli yang diisikan pada 'Kartu I'. Begitu pun untuk kartu-kartu yang lainnya.
Oleh Opan
Dipostkan March 24, 2013
Seorang guru matematika yang hobi ngeblog dan menulis. Dari ketiganya terwujudlah website ini sebagai sarana berbagi pengetahuan yang saya miliki.